PERANAN GEOGRAFI DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
oleh: Ahmad Munir, Departemen Geografi, FMIPA-UI
Depok (Senin, 6/5/09) - Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dipandang sudah tidak relevan dalam perencanaan pembangunan, karena prinsip pendekatan pembangunan berkelanjutan tidak cukup hanya menggunakan pendekatan AMDAL.
Geografi sebagai salah satu disiplin ilmu, yang memandang pembangunan dari berbagai sisi, atau menggunakan cara pandang yang holistik, turut berusaha mencari solusi permasalahan pembangunan. Secara umum, geografi mampu menjelaskan berbagai fenomena perbedaan yang terjadi antara satu tempat dengan tempat yang lain. Atau minimal, geografi memiliki sense of place yang lebih tinggi dibandingkan dengan disiplin ilmu lain.
Jika disiplin ilmu lain selalu menjelaskan fenomena dengan menggunakan sistem thinking yang telah terjadi, maka geografi berusaha menjelaskan fenome secara aktual. Contoh kasus adalah pembangunan jalur busway di Jakarta, yang sesungguhnya dirancang oleh orang Teknik Sipil - UI. Pendekatan yang dilakukan pada awalnya, yakni untuk mengatasi kemacetan di Jakarta, dalam tanda kutip bisa dinyatakan tidak berhasil. Hal ini karena pendekatan program dijalankan menggunakan pendekatan kuantitatif, atau untuk rugi dalam mengatasi permasalahan kemacetan. Sehingga dapat dikatakan program kurang berhasil. Perhitungan yang dilkukan lebih banyak menghitung kost pengembalian, tapi kost kerusakan lingkungan tidak pernah terhitung.
dalam kontek kekinian, AMDAL sudah tidak relevan untuk prinsip pembangunan berkelanjutan. Karena AMDAL diberlakukan setelah program disahkan. Apa yang terjadi adalah lingkungan menjadi korban pembangunan.
Ada pendekatan pembangunan yang sedang dirumuskan kembali, bahkan dirancang sudah mendunia yakni Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Dalam pendekatanya, KLHS berusahamenggagas visi pembangunan berkelanjutan yang dimulai dari pembuatan kebijakan. Hal ini penting karena banyak kerusakahan lingkungan yang disebabakan oleh pembanguna itu sendiri. Sebagai sebuah proses yang sistematis, KLHS berusaha menggagas pembangunan yang bervisikan berkelanjutan.
Secara umum, KLHS berusaha meningkatkan manfaat pembangun, mengurangi kemungkinan kekeliruan dalam pembuatan perkiraan pada awal proses perencanaan kebijakan atau projek pembangunan.
0 Komentar